Seberapa dalam Seharusnya Tiang Pancang?

Tiang pancang adalah jenis pondasi yang mendukung suatu konstruksi agar lebih kokoh dan kuat. Selain itu, tiang pancang dapat menyeimbangkan struktur bangunan agar tidak terfokus pada satu titik, tapi dapat masuk dalam tanah pada kedalaman tertentu. 

Lantas seberapa dalam seharusnya tiang pancang ditancapkan dalam tanah? Dan faktor penentu apa saja yang memengaruhi kebutuhan panjang tiang pancang? Untuk mengetahui jawabannya, simak pembahasan berikut ini! 

Berapa Kedalaman Tiang Pancang? 

Tiang pancang fungsi utamanya untuk menyalurkan beban bangunan di atas tanah ke dalam tanah. Untuk menghasilkan kekuatan yang seperti ini, proses penancapan tiang pancang harus maksimal. Namun, sebelum itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kedalaman tiang pancang: 

1. Tiang pancang mempunyai kedalaman yang berbeda dan beraneka ragam, biasanya 10 m sampai 20 m dari pile cap/elevasi. 
2. Kedalaman tiang pancang ditentukan dari berapa muka air tanah pada kawasan tersebut. Hal ini berpengaruh terhadap lubang galian yang dilakukan. 
3. Muka air tanah dalam suatu riset ada pada kedalaman minus 8 sampai minus 10 dari permukaan tanah. 
4. Untuk menghitung kedalaman tanah hanya bisa dilakukan kontraktor dan tidak hanya mempertimbangkan kedalamannya saja. 
5. Menyesuaikan jarak antar tiang biasanya sepanjang 2 tiang pancang berjarak setidaknya 0,60 m dan maksimal 2 m. 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa agar tiang pancang bisa semakin kokoh, maksimal, dan tidak bergeser dengan mudah kedalaman penancapan tiang pancang disesuaikan dengan jenis tiang pancangnya. Hal ini terjadi, karena ukuran, bentuk, dan volume tiang pancang berpengaruh pada kekuatannya. 

Faktor yang Menentukan Panjang Tiang Pancang 

Penentuan keseluruhan panjang tiang pancang tidak bisa diambil sembarangan, Anda harus memerhatikan faktor penentu kebutuhan panjang tiang pancang. Berikut beberapa faktor yang harus diperhatikan: 

• Beban Bangunan (Building Load) 

Bangunan di atas tiang pancang yang semakin besar membuat semakin besar juga beban yang disalurkan ke dalam lapisan tanah. Jadi, hasil beban total dapat menentukan titik pancang yang dibutuhkan dan bisa menentukan kedalaman tiang pancang tersebut. 

• Kondisi Tanah Proyek 

Kondisi tanah proyek juga menentukan panjang tiang pancang yang dibutuhkan. Caranya tim teknis akan menjalankan uji sondir (Cone Penetration Test) dengan tujuan menentukan struktur lapisan dan kedalaman tanah yang keras atau hard layer. 

• Ketinggian Muka Air Tanah 

Faktor penentu panjang dari tiang pancang selanjutnya adalah ketinggian muka air tanah, karena hal ini akan memengaruhi desain pondasinya. Jika proyek tiang pancang di kawasan muka air tanah tinggi, pondasi dirancang khusus supaya bisa menurunkan risiko pergeseran dan penurunan struktur tanah. 

Alat Penggalian Untuk Tiang Pancang 

Untuk menancapkan tiang pancang hingga kedalaman tanah tertentu, dibutuhkan alat penggalian tanah khusus. Alat ini ada dua jenis, yakni drop hammer dan HPSD (Hydraulic Static Pile Driver). Berikut penjelasannya: 

• Drop Hammer 

Salah satu alat penggalian tanah tiang pancang agar sampai kedalaman tertentu adalah drip hammer. Alat ini dapat digunakan oleh penduduk/pemerintah di kawasan tertentu secara legal. Meski menghasilkan efek getaran dan bising yang besar, namun alat ini sangat bagus untuk menggali jenis tanah berbatu. 

•  Hydraulic Static Pile Driver (HPSD)

Alat penggali tanah untuk tiang pancang adalah HPSD yang cocok untuk area dekat perumahan warga. Kelebihan alat ini tidak menimbulkan getaran dan suara bising, sebab dalam penggunaannya memakai sistem tenaga hidrolik. Jadi, masyarakat sekitar tidak akan terganggu dengan proyek ini. 

Kesimpulannya, kedalaman tiang pancang berbeda-beda karena ada beberapa faktor yang memengaruhinya. Bagi Anda yang sedang mencari jasa tiang pancang berkualitas dengan tim kerja berpengalaman bisa menghubungi Kami segera di LimaKonstruksi!