Tiang Pancang Cocok untuk Tanah Apa?

Tiang pancang merupakan jenis pondasi dalam dengan beberapa elemen ramping dan panjang terbuat dari baja, beton, dan kayu. Peletakannya dengan cara dipancangkan dalam tanah lewat proses dipukul alat berat hingga masuk dalam lapisan tanah keras. 

Tujuan penggunaan tiang pancang untuk menahan beban bangunan di atasnya. Lantas tiang pancang cocok untuk tanah apa? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan berikut ini! 

Jenis Tanah yang Cocok Dipasangi Tiang Pancang 

Pondasi tiang pancang cocok untuk berbagai jenis tanah, karena pondasi ini bisa menembus lapisan tanah yang keras di kedalaman tertentu dan bisa menjaga stabilitas bangunan di atasnya. Namun, ada beberapa tanah yang sangat cocok untuk dipasangi tiang pancang. 

Beberapa jenis tanah tersebut adalah tanah lunak, tanah rawa, dan tanah reklamasi. Pada jenis tanah tersebut ada beberapa masalah yang membuat kenapa pondasi tiang pancang menjadi pilihan terbaik, ini penjelasannya: 

• Tanah Lunak 

Tanah lunak biasanya berupa tanah lempung atau lanau yang strukturnya mudah bergeser terutama saat musim hujan dan mempunyai daya dukung rendah. Permasalahan pada tanah lunak antara lain, penurunan tanah tidak merata dan  gampang retak jika beban berlebihan. 

Tanah lunak jika dipasangi tiang pancang bisa menjaga kestabilan struktur tanahnya. Hal ini terjadi, karena tiang pancang bisa mengalihkan beban dalam lapisan tanah yang lebih padat. Jadi, bangunan di atasnya tidak mudah amblas dan retak. 

• Tanah Rawa 

Tanah rawa mempunyai ciri khas karakteristiknya jenuh air, sangat lunak, dan mempunyai kandungan organik yang tinggi. Kondisi ini membuat struktur tanah rawa tidak stabil, tanpa pondasi dalam sulit menopang beban bangunan, dan mudah mengalami penurunan tanah atau settlement. 

Pemasangan tiang pancang pada tanah rawa bisa menembus lapisan lunak sampai tanah keras pada kedalaman tanah tertentu. Jadi, beban bangunan di atasnya dapat tersalurkan dengan aman. 

• Tanah Reklamasi 

Tanah reklamasi merupakan tanah yang diambil dari danau, rawa, atau laut, disebut juga tanah buatan. Tanah ini masih muda dan tidak stabil. Permasalahan yang muncul seperti, berongga, bahan tidak seragam, belum melalui proses konsolidasi tanah dengan baik, dan sensitif terhadap beban struktural. 

Pada tanah reklamasi, pemasangan tiang pancang sangat cocok karena dapat memberi pondasi dalam hingga menjangkau tanah asli yang lebih stabil. Dengan ini, beban di atasnya akan lebih terjamin dan lebih aman dalam jangka panjang. 

Cara Pengerjaan Pondasi Tiang Pancang

Tiang pancang mempunyai cara pengerjaan yang sederhana, meski sederhana namun sangat efektif untuk tanah yang tidak stabil. Inilah langkah-langkah pengerjaan tiang pancang: 

• Menentukan Lokasi dan Perhitungan Beban 

Ahli teknik akan menganalisis tanah dengan menghitung beban yang didukung tiang pancang nantinya. Langkah ini sangat penting untuk menentukan jumlah, panjang, serta jenis tiang yang digunakan. 

• Memasang Tiang Pancang 

Tiang pancang ditancapkan dalam tanah dengan alat berat, seperti mesin hidrolik atau pile driver. Proses pemasangan berlangsung sampai bawah tiang pancang mencapai tanah keras atau mencapai kedalaman yang sudah ditentukan. 

• Beban Didistribusikan lewat Tiang 

Tiang pancang yang sudah terpasang bisa menyalurkan beban bangunan dalam lapisan tanah keras di bawah tanah yang lunak. Jenis bebannya ada dua, yakni beban ujung dan beban gesekan. Beban ujung, yakni beban disalurkan menuju ujung tiang dan beban gesek adalah beban disebar ke permukaan samping tiang. 

• Penguatan Struktur Bangunan 

Setelah proses pemasangan selesai, tiang pancang bekerja menjadi tulang punggung bangunan di atasnya. Di mana tiang pancang siap menopang bangunan di atasnya, mencegah penurunan tanah, dan memberikan kestabilan bangunan yang tinggi.

Kesimpulannya penggunaan tiang pancang sangat cocok untuk tanah yang tidak stabil dan mudah amblas. Sekarang tunggu apalagi! untuk mendapatkan tiang pancang berkualitas dengan tim kerja yang profesional, Anda bisa menghubungi kami di LimaKonstruksi.